Kata orang, petir gak akan nyambar 2x di tempat yang sama. Kenyataannya, saya distop polisi utk ketiga kalinya di lokasi yang sama! Tapi yang bikin nyengir hati saya, sama seperti penghentian yg sebelumnya, kali ini saya bisa lolos tanpa tilang ataupun suap lagi :)
Kemudian, kemarin saya dan cowo saya terbawa ke arah Kota, setelah sebelumnya mblasuk-blasuk tersesat di daerah Glodok. Dalam keadaan asyik mengobrol, mobil meluncur mengikuti kendaraan di depan. Tiba2 lambaian tangan polisi yang begitu familiar muncul mengganggu pemandangan kami. Cowo saya yg pegang stir, menepi. Jendela mobil dibuka dan pertanyaan2 standar dari mulut si Bapak berbaju coklat ini terucap, diawali dengan: "Mau kemana?" (padahal gak ada hubungannya dengan tuduhan pelanggaran kami). Dan singkat cerita, tidak sampai 2 menit, cowo saya sudah memberinya 50ribu dalam selipan tangan.
Setelah jendela ditutup dan roda mobil melaju kembali, saya hanya bisa terpingkal2, karena begitu kontras dengan kejadian saya tertangkap sebelumnya.
Memang sih, dalam kejadian ini, cowo saya memang salah (gak liat lampu merah, bener2 gak liat, wong gw jg gak liat :) ), tapi kok ya gak ada perdebatannya dan negosiasi dulu sama Pak Polisi tentang denda/suapan.
Akhirnya kami membahas kejadian ini selama paling tidak 15menit selanjutnya (sampai akhirnya kami tersesat lagi di daerah hayam wuruk).
Bottom line is, walopun dia tidak pernah ngaku, saya tau dia hanya lagi enggan berdebat dgn polisi karena dia tidak mau merepotkanku dengan kejadian ini... ya kan honey...
No comments:
Post a Comment